Kamis, 06 Desember 2012

Tidak beroperasi

Kamis, 22 November 2012

Asyiiik, hari ini borong buku murah di Indonesia Book Fair, Istora Senayan (Jakarta). Berhubung bos awak juga nak belanja, awak pun numpang ikutlah. Lumayan khan, tak perlu bersesak-sesak ria dengan penumpang umum yang lainnya. Dah puas habiskan dana untuk membeli buku, awak pun nak baleklah. Berhubung bos nak rapat, beliau permisi duluan. Dengan belanjaan buku yang segunung, awak pun menuju halte Gelora Bung Karno. Kaki ni pun dah penat rasanya ditambah harus berjalan melewati jembatan penyebrangan tapi pas sampai diatas, alamak! Ada tulisan, mohon maaf bus jurusan Blok M-Kota tidak beroperasi karena ada demo buruh. Ngapo pemberitahuan tu tak ditaruh diawal awak nak naik jembatan penyebrangan niiii. Wahai kaum buruh semoga perjuangan kalian tidak sia-sia menuntut UMP yang layak, tak mengapalah kali ini awak ikut merasakan imbas kemacetan yang terjadi....Yupppsss....ayo turun naik bus yang ke Manggarai. Semangat! Semangat! Semangat!

Rabu, 05 Desember 2012

Hanya Rp 2000

Sabtu, 24 November 2012

Dibeberapa halte TransJak terdapat WiFi gratis dan sekarang bahkan ada loper korannya juga. Media cetak dari grup Gramedia menawarkan Kompas, Warta Kota dan Kontan diberi penawaran harga khusus, hanya Rp 2000. Mereka rajin menawarkan koran-koran ini, bahkan saking gigihnya ada yang masuk kedalam bus sebelum berangkat (serasa di terminal bus).


Bersih Bersih

Rabu, 31 Oktober 2012

Ada pemandangan yang tidak biasa di halte Dukuh Atas 2. Puluhan outsourching membersihkan halte Dukuh Atas 1 ke halte Dukuh Atas 2. Tim pertama memberikan air sabun, tim kedua menyikat dan tim ketiga membersihkan kembali dengan pel. Mereka sangat bersemangat sekali tetapi jangan halte Dukuh Atas aja dunk. Banyak halte-halte lain yang kotor bahkan penuh sampah

Kenapa Masih Beroperasi???


Rabu, 31 Oktober 2012

Hari ini ada Indocomtech dan seperti biasa, tiap tahun pasti datang. Lagi-lagi menggunakan TransJak karena hanya perlu satu kali transit di halte Dukuh Atas. Jam 09.30 sudah nongkrong di halte Rawamangun....tunggu punya tunggu lama bus baru datang dan penuuuuh. Daripada berdesak-desakkan, lebih baik tunggu bus dibelakangnya tapiiiii dah lewat 30 menit belm datang juga.
Huffff....akhirnya sampai juga di halte Dukuh Atas, selanjutnya naik yang kearah Blok M, pas udah naik, eeee satgasnya baru ngomong, Acnya mati. Apaaaa!!!!! Awak proteslah, kenapa AC mati ini bus masih beroperasi, satgasnya tidak menjawab dan berpura-pura sibuk bicara dengan rekannya. Ampuuun, lumayan gerah juga, untung kejap lagi dah sampai

Sabtu, 28 Juli 2012

Buka Puasa di dalam bus TransJakarta

Kamis, 26 Juli 2012

Setelah asyik ngabuburit borong buku di Gramedia Matraman, saatnya pulang. Karena keasyikan, tak terasa sudah jam 17.00 lewat. Aduh, pasti bakal desak-desakan ama yg pulang kerjo. Sampai di halte Matraman, sudah banyak penumpang yang ngantri, karena bawa seabrek buku, awak asyik-asyik ajo melepas penat di bangku. Ternyata bus selalu datang dalam keadaan penuh & membuat hati enggan nak naik. Padahal waktu magrib 10 menit lagi. Tak lamo, ado orang syuting, ambil gambar pakai handycam, ternyato dio dari Warta Kota, nak ambil dokumentasi sambil membagi-bagikan takjil. Alhamdulillah, dapat air mineral, roti, kurma & biskuit gratis. Tak lamo adzan berkumandang, sambil masuk ke bis yang berhimpit-himpitan awak pun membatalkan puaso. Bismillah......

Jumat, 22 Juni 2012

Gara-gara Kelewatan Satu Halte

Senin, 14 Mei 2012
18.50

Dah sampai halte Matraman. Saatnya transit. Ambil bus ke arah Ancol karena nak turun di Halte Salemba-UI. Tapi karena asyik melamun dan "blank", pas ngeh liat pemandangan di luar, macam tak kenal. Oallaaah...kelewatan toh haltenya. Alamaak...terpaksa turun di halte setelah UI. Padahal 10 menit lagi kursus bahasa Inggris dah nak dimulai. Pas bus arah Kampung Melayu datang, cepat-cepat awak naik. Adoiii...penuh sesak, sampai-sampai cewek yang disebelah awak, tali tasnya terjepit pintu...sama sekali tak bisa ditarik dan hanya bisa berdiri didepan pintu. Tahan...tahan...kejap lagi sampai, tapi ngapo pulak bus ni berjalan lambat....Ampuuun...ternyata jalur bus tak steril, mobil dan motor ikutan masuk pulak. Yang harusnya 5 menit dah sampai, jadi 20 menit. Lagi-lagi telat masuk kursus....hiksss

Kamis, 31 Mei 2012

Nak Belajar Sabar, Naiklah Bus TransJakarta

Senin, 28 Mei 2012
18.00 wib

Siap-siap nak berangkat les bahasa Inggris di LBI Salemba UI. Sholat Magrib dulu di Mall Arion, lepas tuuu naik bus TransJak. Pas sampai shelter Rawamangun, jam menunjukkan pukul 18.00. Biasanya waktu Magrib, bus memang agak lama. Tetapi setelah ditunggu selama 30 menit masih belum datang juge. Banyak bus yang lewat tapi bus-bus yang selesai mengisi bahan bakar di SPBE Pemuda. Kaki dah mulai kesemutan, capek pulak lamo-lamo berdiri. Ada beberapa penumpang yang akhirnya pergi (mungkin belum sholat Magrib atau karena terlalu lamo menunggu). Dah 40 menit, dah resah pulak awak menunggu karena les dimulai pukul 19.00. Sabar...sabar...kejap lagi datanglah. Akhirnya datang juga tapi karena ada bus sebelumnya yang datang tujuan PGC-Harmoni sehingga posisi bus tujuan Dukuh Atas berada dibelakang bus tersebut. Awak dah berada antrian paling depan tetapi karena ada bus didepannya, jadilah hanya pintu dibelakang saja yang dibuka dan antrian di pintu depan langsung berlari-lari ke antrian pintu belakang dan dalam sekejap bus yang sudah penuh tambah sesak. Awak pun hanya bisa melongo pasrah tak bisa masuk. Tapi tak lama ada bus ke arah Dukuh Atas datang. Alhamduliilah dapat tempat duduk dan dijamin telat masuk les karena baru dapat bus pukul 18.44.
Haaahhh......Sabaaaar

Bus yang mogok di shelter Pasar Genjing

Rabu, 23 Mei 2012
21.10 wib

Balek dari les bahasa Inggris di LBI UI Salemba langsung menuju shleter Salemba-UI. Dah transit di Matraman nak balek ke Rawamangun. Sambil menunggu bus tujuan TU GAS ada satu orang petugas di TransJak yang sibuk menelepon dan tiap bus yang datang, kepada pak supir, si petugas selalu memberitahu : "keluar jalur dulu, setelah shleter Pasar Genjing masuk lagi ke jalur Trans". Apa apa pulak lagi nee. Ternyata pas awak dah naik bus menuju Rawamangun...oaalaaah ternyata ada bus TransJak yang mogok di shelter Pasar Genjing. Para penumpang yang nak turun di shelter tersebut terpaksa turun di shleter Utan Kayu dan naik bus lagi ke arah Dukuh Atas. Setelah bus keluar jalur dan nak masuk kembali ke jalur bus sebelum masuk shelter Utan Kayu, dengan keragu-raguan pak supir menerobos trotoar yang tak terlalu tinggi. Hanya mereng sikit dan alhmdulillah masuk ke jalur dengan aman

Sabtu, 21 April 2012

Ampooon...45 menit!!!!

Minggu, 18 Maret 2012
16.00 wib

Habis borong buku di Islamic Book Fair, ternyata dah sore. Pergi naik bus TransJak, balek pun sama. Dari halte Dukuh Atas naik jurusan Pulo Gadung. Maunya yang langsung halte TU GAS tapi karena berturut-turut bus yang datang ke arah Pulo Gadung, terpaksa naik, khan ntar bisa transit di halte UNJ. Dah sampai halte UNJ kira-kira pukul 16.00 wib. Tetapi tunggu punya tunggu selalu aj bus yang ke Pulo Gadung, padahal nak turun di halte Rawamangun. Dah nak pukul 17.00 wib, alamak mana belum sholat Ashar lg, nak jalan jauh pulak, nak nyambung naik metro mini sayang pulak ngeluarin duit lagi padahal sikit sampai.
Ampuuun bus TransJak, kenapalah ko suko lamooo betoool.....

Rabu, 18 April 2012

Ada kucing di halte Bus TransJak

Senin, 9 Januari 2012
21.15 wib

Hah! Ada kucing di halte Matraman bus TransJak. Bahkan si kucing ini seekor betina dengan dua ekor anaknya. Bingung dan kasihan juga, bagaimana makannya ni kucing-kucing. Di halte Sunan Giri juga ada dan hanya mengandalkan makanan dari tong sampah, yang hanya berisi sisa-sisa makanan petugas bus TransJak.
Ga percaya...niio fotonya :

"Maaf, bus masih lama"

Senin, 9 Januari 2012
 18.10 wib

Selama ini, kedatangan bus transjak emang lama. Jangan ditanya berapa lama??? Kadang-kadang sekitar 15 menitan dan yang paling lama pernah 45 menit. Tak sabar itu sudah pasti. Hampir setiap shelter memiliki tulisan tersendiri jika bus datang agak lama dan sekalinya datang bisa berderet-deret sampai tiga bus, bahkan lima.
Adow!!!

Nee...ada beberapa tulisan yang pernah saya baca :
Halte TU GAS (Jaktim)
"Maaf, bus lama" Krodit (harusnya crowded khaaann??? dan kenapa crowded???)

Halte Salemba UI (Jakpus)
"Maaf, bus agak lama" (ternyata emang benaran lama)

Halte Sunan Giri (Jaktim)
"Maaf, bus agak lama. Sedang mengisi bahan bakar" (apa semua busnya mengisi bahan bakar???)

Minggu, 25 Maret 2012

Tas Sandang dan si Kepala yang Malang

Senin, 19 Maret 2012

Setiap hari Senin dan Rabu, awak les bahasa Inggris di LBI UI. Lagi-lagi transportasi yang digunakan mau tak mau adalah Bus TransJakarta karena hanya transit satu kali. Les dimulai pukul 7 malam dan harus berangkat sejam sebelumnya. Biar tak merasakan lamanya menunggu bus di shelter Tu Gas, awak pun naik dari shelter Sunan Giri. Setelah bus yang ditunggu-tunggu datang (hampir 30 menit waaak), naik juga dengan kondisi penumpang yang penuh sesak. Biasolah, kalo naik bus diatas jam 6 sore sudah dipastikan lamanya bus yang datang baik dari Pulo Gadung maupun dari Tu Gas. Dah transit di shelter Matraman, lagi-lagi kena tunggu lama. Antrian penumpang pun semakin banyak dan menumpuk, pas bus datang dah penuh pulak. Dengan sedikit perjuangan, berhasil juga masuk dalam bus tapi sialnya dari pintu belakang, yang isinya kaum Adam semua. Makinlah tergencet badan yang mungil nan indah niii. Ternyata penderitaan tak sampai disitu saja, tiap bus mengerem, adoooyyy...kepala awak terantuk dengan "sesuatu". Pas awak liat dibelakang, ampun maaak, ternyata tas sandang yang cukup besar. Kenapa tasnya tak di sandang arah depan? Dah lah bus ni penuh penumpang, kepala dan badan nee semakin tersuruk-suruk kedepan. Untung dah tiba di shelter Salemba UI, selamatlah kepala niiii

Kamis, 01 Maret 2012

Bus Trans Jakarta yang Mogok


Rabu, 31 Maret 2010
            Hari yang cerah dan pagi yang cerah, mudah-mudahan dalam perjalanan berangkat kerja nanti tidak ada aral melintang untuk mendapatkan posisi terbaik di dalam bus.
Seperti biasa, setelah membeli tiket bus langsung segera menuju antrian yang lho kok tumben-tumbenan hanya beberapa orang yang mengantri. Mungkin baru saja lewat bus yang telah terisi penuh dengan berbagai penumpang yang segera ingin sampai di tempat kerja. Selang 15 menit datang bus berikutnya, sudah tampak muncung bus sedang menunggu lampu merah. Ok, siap-siap untuk bus yang segera berhenti tapi apa tu! Isi bus dah penuh, percuma pulak di halte Tu Gas ni tak ngantri kalo dari halte pasar Pulo Gadung ternyata dah setengah sesak umat manusia.
            Tapi tak apa, yang penting masih dapat ruang untuk berdiri. Karena sudah penuh dengan penumpang, pramudi hanya mengangkut dua sampai tiga orang ditiap-tiap halte bus. Walaupun ada beberapa peumpang yang turun di halte Matraman, khusus untuk transit tapi sama sekali tak terasa jumlah penumpang berkurang karena tak lama penumpang-penumpang yang mempunyai tujuan ke Dukuh Atas juga berebut untuk naik.
            Kenapalah tetap banyak peumpang yang berminat naik bus yang penuh sesak ni. Dingin AC pun dah tak ada, yang ada mulai ada kibasan-kibasan tangan penumpang yang dah mulai merasa gerah. Dah setengan perjalanan, kejap lagi dah nak sampai, tahan-tahan sikitlah. Setelah sampai di hakte Manggarai, hah apa tu! Ternyata ada bus lain yang sedang mogok, bus yang awak tumpangi pun segera merapat disisi kanan bus yang mogok tu. Segera pintu bus dibuka dan melompatlah sisa penumpang dibus yang mogok tadi ke bus yang sedang awak tumpangi. Adooo ajo, dah lah bus ni penuh sesak masih pulak ditambah dengan penumpang dari bus yang lain. Bus pun segera melanjutkan perjalanan. Dah masuk perempatan lampu merah Pasar Rumput, tiba-tiba mesin bus yang awak tumpangi mati. Pramudi pun sibuk menyalakan mesin berkali-kali. Tak lama pramudi dan asisten pramudi pun turun, entah apa yang mereka buat dikolong bus.
Amboi, waktupun terasa lambat karena AC yang mati membuat kepanasan para penumpang termasuk awak yang dah mulai mengucurkan sungai keringat. Satu menit, dua menit, 5 menit dan 10 menit belum ada tanda-tanda mesin mau menyala. Para penumpang dah mulai gelisah tapi tak lama pramudi dan asisten pramudi kembali masuk ke busway dan dua tiga starter akhirnya mesin kembali menyala. Horeeee...penumpang bersorak sorai

"Jangan" Mengeluarkan Anggota Badan


Sabtu, 2 April 2010

            Hari ni, hari Sabtu. Banyak para pekerja yang libur atau ada yang hanya setengah hari masuk kerja. Awakpun kena masuk pulak! Agaknya peumpang bus pagi ni tak terlalu sesak seperti hari-hari lain. Alhamdulillah, pas awak naik tak perlu sikut sana sikut sini lagi. Awak bisa naik dengan damai dan langsung pilih duduk dimana saja. Karena hanya ada beberapa penumpang, barulah terasa sejuk dari AC (Air Conditioner) ni. Perasaan selama awak merasakan penuh sesaknya penumpang tak adolah hawa sejuk yang terasa, hanya terasa angin semilir-semilir saje.
            Dah sampai tempat kerja dan dah nak pulang pulak, cepatnya waktu berlalu. Seperti biasa awak tunggu di halte Warung Jati. E...eh...ternyata siang hari malah lebih banyak penumpang, pas awak masuk lebih banyak budak-budak kecik, bahkan rata-rata budak-budak tu duduk di kursi dan tak ado pulak yang dipangku sama orangtuanya. Nasiiib...berdiri ajalah awak, nak minta duduk, budak-budak tu pun bayarnya juga sama  macam awak. Baru awak sadar kenapa penuh ama orangtua dan budak-budak, rupanya dari Kebun Binatang Ragunan. Alamak...pemandangan apa pulak niii...ada seorang ibu yang membawa dua orang anak yang satu budak lelaki, sekitar dua belas tahun dan yang dalam gendongannya seorang budak perempuan mungkin sekitar satu tahun. Yang budak lelaki pulas tidar di atas paha ibunya dan kadang-kadang hampir nak terjatuh dan yang budak perempuan asyik menyusu tetapi yang bikin awak malu, karena budak perempuan tu tidur juga tapi karena sambil nyusu dan selalu terlepas, terlihat anggota badan si ibu yang juga tertidur pulas. Kejap-kejap kepala budak perempuan  terdongak dan masih pejamkan mata mulutnya sibuk mencari ASInya, kejap lepas lagi, begitu seterusnya sampai transit di Dukuh Atas. Pria yang duduk di samping sang ibu pun, sepertinya duduk dengan gelisah.
            Amboi-amboi...baru ni awak naik busway disuguhkan pemandangan yang langka tapi lain waktu ada pulak ibu yang menyusui anaknya dengan sopan, ditutup pake jaket. Jadi tak perlulah awak merasa risih. Walaupun awak seorang wanita juga tapi kalo melihat ibu-ibu yang menyusui anaknya di dalam angkutan umum cuek aja, rasa-rasanya jadi malu sendiri



Teguran dari Penumpang


Jumat, 1 April 2010

            Selalu tetap dengan penuh sesaknya penumpang. Kali ini awak dapat tempat duduk yang tak resmi, ngapo awak cakap tak resmi, karna awak duduk dekat pintu manual disebelah kiri pramudi, bisa muat untuk dua orang, walaupun lantainya kotor, tak masalah, yang penting tak penat berdiri. Bus pun dah nak masuk jalan Pramuka (Jakarta Timur) dan jarang sangat mendapatkan pramudi yang ngendarai bus dengan nyaman, kalo tak gas rem...gas rem, posisi nak keluar tak pas (agak melenceng beberapa centimeter) dan tak jarang harus dengan melompat.
            Pada saat bus melaju dengan kecepatan rata-rata 50 km/jam, tiba-tiba ada mobil yang nyelonong belok untuk putar balik...ciiiiittt...pramudi pun mengerem mendadak dan adoiii...seluruh penumpang hampir terhempas ke arah depan. Selamaaattt...tak ado yang terjatuh dan pramudi mulai melanjutkan perjalanan tapi tak sedap pulak rasanyo, langsung tancap gas,  hampir semua penumpang bergoyang-goyang tak jelas dan salah satu penumpang wanita menyeletuk : “Maaf pak, kalau mengendarai bus pelan-pelan saja. Perut saya sampai mual nich!”. Memang dari awal bus melaju, suko-suko pramudinya gas...rem...gas...rem. Ehem, ado jugo penumpang yang berani negur pramudi tapi pramudinya diam ajo, tak menjawab sepatah kato pun. Okelah, udah nak sampai halte Matraman, mulai agak enak sikit ngendarainya tapi setelah melewati perempatan Matraman, tak ngaruh pun, tetap aje pramudi gas...rem...gas...rem.
            Kadang-kadang awak agak mabok juga kalo lagi dapat pramudi yang tak sedap ngendarai busnyae, apo karena ukuran bus yang besar, makanyo pramudi tak terlalu bisa mengatur pengereman yang mulus ato pramudinya emang suko sangat bikin penumpung terhuyung-huyung?
Apo perlu awak yang turun tangan, ngajari para pramudi supaya lebih lembut ngendarai bus, sehingga kito para penumpang ni pun bisa dengan nyaman untuk tiduuurr...ha..ha



Sapaan Sang Asisten Pramudi


Kamis, 31 Maret 2010

            Pulang kerja kali ni dapat tango (jam lima langsung teng), harus langsung cabut dan secepatnya sampai halte bus Warung Jati. Tak usah tunggu-tunggu Pulo Gadung Expres, mano bus yang datang duluan awak naik ajolah. Dah penat kerja, rasanya nak langsung sampai rumah. Alhamdulillah dapat tempat duduk, jarang-jarang dapat tempat duduk disaat jam pulang kerje. Dah lewat halte Imigrasi, kejap lagi sampai halte Mampang Prapatan tapi amboiii ngapo pulak ni macet? Pas awak tengok, banyak mobil-mobil pribadi yang masuk jalur bus. Apa karena habis turun hujan lebat? Sehingga banyak kendaraan yang memperlambat laju kendaraannya sehingga menambah kemacetan dan membuat orang-orang yang tak tau aturan masuk ke jalur bus. Sabar...sabar...mendingan awak baca buku ajo tapi agak-agak was-was juga kalau macet begini bisa-bisa sampai di rumah jam delapan malam. Tapi tak pa-po, hari ni awak lagi datang bulan, jadi tak pusing nak sholat maghrib dimane.
            Dan nak sampai halte Latu Harhari, penumpang yang udah penuh sesak dan waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam, beberapa penumpang yang nak turun di halte Latu Harhari bersiap-siap nak turun, tapi karena keadaan yang berdesak-desakkan membuat petugas mengatakan “Mohon diberi kesempatan yang mau lewat”, amboi keren nian bahasonya, macam nak iklan di tv pulak, “Kita kasih kesempatan untuk yang mau lewat ini”, geli juga awak mendengarnya.
            Betul dugaan awak, pas sampai halte Rawamangun, waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam. Banyak juge penumpang yang turun tapi awak turun di halte terakhir,  halte TU GAS. Setelah pramudi menurunkan penumpang di halte Rawamangun dan busway sudah mulai melaju, asisten pramudi mengucapkan “Selamat malam bapak-bapak...ibu-ibu”. Siiiing, suasana tetap hening. Sekali lagi asisten pramudi mengulang ucapannya “Selamat malam bapak-bapak...ibu-ibu”, kali ini dengan sisa penumpang termasuk awak menjawab ‘Maalaaaam”. Asisten pramudi menjawab kembali “Terima kasih telah menggunakan busway, harap jangan lupa dengan barang-barang anda dan jangan sampai ada yang tertinggal. Hati-hati melangkah!”. Amboi baru kali ni awak naik busway ada sapaannyo. Ternyata masih ada budaye sopan santun orang melayu di Jakarta ni.

Kaki tak napak tanah


Rabu, 30 Maret 2010

Adoiiii...pulang kerja kali ni lewat jam lima sore., kalo tak buru-buru Pulo Gadung Express (bus dari Ragunan langsung menuju Matraman tanpa berhenti di halte Halimun setelah melewati halte Latu HarHari) terlewat pulak. Butuh waktu kira-kira sepuluh menit dari kantor awak menuju halte bus Warung Jati.
Alhamdulillah, pas selesai beli tiket, pas pulak bus Pulo Gadung Express tiba. Lumayan, walaupun sudah penuh tapi tak terlalu berdesak-desakkan. Tapi, lagi-lagi perkiraan awak meleset, setelah melewati beberapa halte bus dan memasuki halte Departemen Kesehatan, orang-orang dah macam dalam kaleng sarden. Bus Pulo Gadung Express ni memang sangat primadona, setiap penumpang yang tau, pasti berebut nak naik, padahal selisih waktunya tak jauh beda dengan bus lain yang transit ke halte Halimun dulu.
            Dah melewati halte Latu HarHari penumpang tambah banyak saje, himbauan petugas bus untuk tidak naik lagi tetap tak digubris, awak yang sudah dalam keadaan terjepit lamo-lamo serasa tak napak lagi, entak kaki siapa yang awak injak ni. Belum lagi aroma ketek pria di sebelah kiri awak (untung awak selalu pake masker, jadi baunya agak-agak samar) dan apo tu? Pemandangan depan awak seram sangat, cewek cantik nan bersih tapi sayang karena hawa yang lumayan gerah (kalau dah saking penuhnya, AC pun dah tak ado sejuk-sejuknya, awak pun dah mulai berpeluh), bagian keteknya basah dan baju dibagian keteknya tu pun ado bolong-bolong kecil pulak. Inilah pemandangan kalo lagi bergelantungan, belum lagi besi untuk pegangan tangan bisa satu untuk berdua dan bahkan ada dua besi pegangan tangan disabotase untuk satu orang. Payah...payah, padahal awak juga agak-agak susah berpegangan kalo tak dapat pegangan dibesi dekat depan pintu.
Besok siksaan apalagi yang awak terima, dah nak sampai halte Manggarai pun penumpang tetap penuh, kejap lagi sampai halte Matraman, mudah-mudah banyak penumpang yang turun, supaya kaki awak ni bisa napak lagi.